Ku terpuruk di sudut malam hitam, tak ada yang kucari, tak ada yang kurindukan. Lalu kau datang, seperti bayangan, menemukanku di tengah ketiadaan. Kata-katamu seperti kabut, tak pernah bisa kugenggam, selalu ada, tapi selalu menghilang. Aku pikir kau milikku, tapi takdir selalu punya cara untuk membawa pergi. Sirna. Kau datang saat aku tak peduli, saat hatiku gelap, tanpa warna, tanpa arti. Lalu kau pergi, saat aku hancur rindu. Kau satu-satunya yang kumau. Sungguh. Di sudut kota yang sepi, kenangan menari di atas aspal basah. Aku berjalan sendiri, menyusuri malam yang menolak lupa. Tanpa kau di sini, dunia terasa musnah. Tak ada lagi yang bisa kupegang. Hati terasa kosong dan hilang. Rindu ini terlalu tajam, menusuk hingga ke jiwa yang sepi. Kau pergi tanpa simpati. Dan aku, tinggal sebagai bayangan dari seseorang yang pernah memiliki.
Blog yang sering ngomongi kopi sambil curhat tentang kehidupan pribadi.