Aku dapati mimpi liar tak berujung, seperti ombak yang terus menerjang. Tak peduli seberapa keras dunia mencoba membungkam, aku tetap berdiri, menantang badai, karena di celah bayang, aku punya hak mencintaimu. Langit malam tak lagi sunyi, bisikan kita memecah gelap. Gumpalan rindu terbakar api, menari di antara kelam dan nyala. Jiwa ini takkan tunduk, takkan layu. Cinta ini bukan permohonan— ia adalah hak yang kupeluk dengan seluruh napasku. Di pelarian waktu yang menghimpit, aku temukanmu di antara nada. Suara saxophone menggema dalam kabut, melodi gitar memetik harapan. Kita berduet dalam nada jiwa, berputar dalam simfoni yang tak mengenal akhir. Langkahku takkan pernah terhenti. Aku tak akan bertanya apakah cinta ini diizinkan, karena aku tak butuh izin untuk merasa. Kita akan selalu menari dalam badai, mengukir jejak di tanah yang bergetar. Pejamkan mata, selimuti rasa, karena meski dunia menolak, aku punya hak mencintaimu.
Blog yang sering ngomongi kopi sambil curhat tentang kehidupan pribadi.