Langsung ke konten utama

15 Hal yang Harus Anda Lakukan Sebelum Mengganti Tema Wordpress

Jika Anda pengguna WordPress, maka Anda mungkin sudah pernah mengganti tema setidaknya sekali dalam hidup Anda. Jika belum, dan ini adalah pertama kali Anda mengganti tema, maka itu suatu hal yang baik. Keindahan di WordPress adalah membuatnya sangat mudah bagi pengguna untuk mengubah tema. Hal ini hanya memerlukan beberapa klik saja. Tetapi mengubah tema tidaklah hanya mengklik "Aktifkan" saja.

Dalam artikel ini, kami akan menyediakan Anda dengan 15 hal-hal yang harus Anda lakukan sebelum mengganti tema WordPress.

Berikut 15 hal-hal yang harus Anda lakukan sebelum mengganti tema WordPress.


Langkah-langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses berjalan lancar jika Anda dapat akhirnya kehilangan unsur-unsur yang Anda tidak bermaksud untuk menghapusnya.


  1. Buatlah sebuah catatan dari tema yang sedang Anda gunakan


    [caption id="" align="alignnone" width="520"]Mencatat tema WordPress Anda saat ini Illustrasi mencatat via wpbeginner[/caption]

    Banyak pengguna WordPress berselancar di web untuk menemukan solusi untuk masalah mereka. Sering mereka menemukan solusi mereka dalam bentuk potongan yang mereka menambahkan secara manual di tema mereka seperti di functions.php atau file lain. Karena perubahan ini dilakukan sekali, orang memiliki kecenderungan untuk tidak mengingatnya. Catat semua kode yang Anda tambahkan. Anda juga perlu untuk memeriksa load time tema Anda dibandingkan dengan tema Anda yang baru. Pergi ke situs seperti Pingdom Tools atau YSlow untuk menguji halaman yang berbeda (uji halaman, bukan homepage saja).


  2. Perhatikan sidebar Anda


    [caption id="" align="alignnone" width="520"]Be cautious of the Sidebars ilustrasi via wpbeginner[/caption]

    Anda harus memastikan bahwa tema baru Anda widget-ready. Widget Sidebar benar-benar mudah digunakan karena itu banyak pengguna menggunakannya untuk meng-customize temanya. Kami menyadari bahwa sidebars mungkin bagian yang paling sering user sesuaikan pada situs WordPress. Banyak orang membuat bermacam-macam perubahan misalnya menambahkan kustom teks, Gambar, link, iklan, dan widget lainnya. Jika Anda menggunakan tema dengan widget-enabled, dan Anda beralih ke tema yang tidak widget-ready, maka Anda akan kehilangan semua itu. Jika Anda menggunakan tema WordPress widget-enabled, maka hal ini tidak masalah.

    Apabila Anda pernah menambahkan kode pada
     file sidebar.php tema lama Anda, kode akan ditulis ulang di tema baru Anda. Jadi pastikan bahwa Anda menambahkan kode tersebut di sidebar tema yang baru.


  3. Terus lakukan pelacakan


    [caption id="" align="alignnone" width="520"]Teacup Analytics Teacup Analytics via wpbeginner[/caption]

    Kebanyakan blogger menggunakan tool analisis seperti Google Analytics, atau yang lainnya. Banyak dari kita tidak menggunakan plugin untuk menambahkan kode pelacakan. Sebagian dari kita membuka footer.php file dan memodifikasi kode. Beberapa tema kita memiliki tempat untuk menempatkan kode adsense. Siapapun Anda, Anda harus memastikan bahwa Anda sudah menyalin dan menyisipkan kode pelacakan untuk tema baru Anda. Ini adalah salahsatu hal yang sering diabaikan oleh pengguna. Karena hal sederhana ini, sebagian besar dari kita lupa tentang hal itu.


  4. Apakah RSS Anda sudah bekerja dengan baik?


    Banyak dari kita menggunakan FeedBurner untuk RSS feed. Salah satu cara mengintegrasikan FeedBurner ke WordPress adalah menunjuk feed default untuk FeedBurner. Dengan cara ini Anda dapat memiliki analisis pada pelanggan Anda. Banyak tema-tema seperti Genesis, Headway, tema standar, dan lain-lain yang memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan FeedBurner dari panel pengaturan mereka. Anda perlu memastikan bahwa feed Anda tetap diarahkan ke FeedBurne, dengan kata lain akan ada dua RSS feed untuk blog Anda. Satu WordPress utama, dan FeedBurner yang mengambil info dari WordPress RSS Feed. Kecuali, Anda akan kehilangan jumlah banyak pelanggan yang Anda miliki karena mereka yang berlangganan menggunakan url /feed/ yang tidak lagi menunjuk ke FeedBurner. Sekali lagi,ini tidak berarti Anda kehilangan mereka, ini berarti bahwa Anda tidak dapat melihat mereka dalam hitungan FeedBurner.


  5. Backup!


    [caption id="" align="alignnone" width="520"]Backup your Files Backup your Files via wpbeginner[/caption]

    Jangan sampai Anda kehilangan apapun sebelum Anda melakukan backup. Sebagai tindakan pencegahan, Anda harus mem-backup semua file tema, plugin, dan database. Meskipun tidak ada yang terjadi, tapi Anda tidak pernah akan aman. Anda dapat menggunakan BackupBuddy untuk membuat cadangan penuh-situs untuk Anda.


  6. Maintenance Mode


    [caption id="" align="alignnone" width="450"]Maintenance Mode WordPress via WPBeginner[/caption]

    Anda mungkin tidak ingin pengguna Anda untuk melihat Anda sementara Anda sedang memperbaiki situs Anda sehingga mereka melihat situs yang rusak atau semacamnya. Langkah terbaik untuk menghidupkan Maintenance mode selama 15-20 menit yang mungkin membawa Anda untuk memastikan bahwa semuanya bekerja dengan benar. Setelah Anda setup Maintenance mode, Anda bisa mengaktifkan tema yang baru.


  7. Uji fungsi semua plugin


    Setelah Anda memiliki tema baru diaktifkan, Anda perlu memastikan bahwa Anda mempertahankan semua fungsi dan plugin yang masih bekerja. Ingatlah catatan yang Anda buat pada langkah 1. Ini adalah waktu yang berguna. Kembali dan menambahkan semua fungsi yang Anda inginkan untuk membawa dari tema lama ke tema baru jika Anda belum melakukannya. Cobalah semua fitur yang termasuk juga pada kolom komentar, blog, halaman, search, halaman 404, halaman arsip, halaman kontak dll. Pastikan semua widget Anda masih ada dan bekerja.


  8. Cek kompabilitas di setiap browser


    [caption id="" align="alignnone" width="520"]http://cdn2.wpbeginner.com/wp-content/uploads/2011/10/crossbrowser.gif browser via WPBeginnner[/caption]

    Ujilah situs Anda di semua browser, Setiap browser memiliki kecenderungan render hal yang berbeda. Khusus Internet Explorer. Anda harus  memastikan bahwa desain Anda terlihat baik di browser utama. Cukup mencari beberapa tema memiliki yang tidak rusak pada berbagai browser. Banyak pembaca  yang menggunakan Internet Explorer, maka Anda harus memastikan desain Anda masih dapat diakses kepada mereka.


  9. Buat Third Party Items terlihat cantik


    Jika Anda menggunakan Google Adsense atau iklan lain yang menggunakan iklan dengan format mereka, maka Anda harus menyesuaikan kembali secara baik iklan mereka.


  10. Biarkan pembaca mengetahuinya


    [caption id="" align="alignnone" width="520"]http://cdn4.wpbeginner.com/wp-content/uploads/2011/10/announcement.gif Beritahu pembaca via WPBeginner[/caption]

    Nonaktifkan maintenance mode, lalu posting sebuah artikel/tulisan Anda untuk memberi tahu pengguna. Anda perlu 15-20 menit untuk memeriksa hal-hal ini. Pastikan desain Anda tidak ada bugs. Ajak pengguna Anda untuk memeriksa sebagai laporan bugs untuk Anda. Anda dapat menggunakan media sosial seperti Twitter atau Facebook untuk meminta pembaca Anda memeriksa desain baru Anda. Apabila pembaca Anda menemukan masalah, minta mereka untuk melakukan screenshot lalu mengirimnya kepada Anda.


  11. Hapus Plugin tidak berguna


    Tema-tema sekarang banyak yang memakai fitur pre-loaded. Misalnya, jika Anda menggunakan Genesis atau tema lain yang memiliki BreadCrumbs, kemudian Anda dapat menyingkirkan plugin Breadcrumb Anda. Konsep ini sederhana. Menyingkirkan hal-hal yang tidak Anda butuhkan. Satu hal Anda harus pastikan adalah setiap plugin dapat melakukan pekerjaan Anda secara lebih baik. Sebagai contoh banyak tema-tema yang dibekali dengan fitur SEO. Genesis, Thesis, Headway, Standard Theme,, dan semua yang lain memiliki fitur SEO. Kami lebih suka menggunakan plugin yang jauh lebih kuat seperti WordPress SEO by Yoast. Membuat pilihan Anda lebih bijaksana.


  12. Ambil langkah - langkah kecil


    [caption id="" align="alignnone" width="520"]http://cdn.wpbeginner.com/wp-content/uploads/2011/10/babysteps.gif Ambil langkah-langkah kecil via WPBegeinner[/caption]

    Jika Anda bekerja dengan tema baru, mungkin lebih baik jika Anda membuat perubahan dengan hati-hati. Mengubah elemen-elemen kecil untuk memastikan bahwa itu berpengaruh di semua browser. Kemudian setelah Anda cukup nyaman, maka Anda dapat membuat perubahan yang lebih besar. Hal ini penting untuk mempelajari struktur dan semantik pada tema baru Anda sebelum Anda membuat perubahan besar. Ini akan memungkinkan Anda untuk mendeteksi masalah dengan segera.


  13. Tes Loading Time


    Lihat beban waktu yang dibuthkan tema Anda lama lalu bandingkan dengan tema baru Anda. Untuk melihat hal tersebut, Anda dapat menggunakan tools PageSpeed Insights.


  14. Monitor Bounce Rate


    Setelah mengganti tema, pastikan bahwa Anda memantau tingkat bouncing-nya. Apabila Anda belum mengetahui apa itu bouncing?, silakan klik link berikut Apa yang Dimaksud Bounce Rate?. Jika bouncing tema yang baru meningkat dibandingkan dengan tema sebelumnya, maka Anda mungkin harus berimprovisasi pada hal ini. Tambahkan widget terkait posting, posting populer widget, atau widget lain yang dapat membantu pembaca baru Anda.


  15. Dengarkan saran pembaca Anda, lalu IMPROVISASI!


    [caption id="" align="alignnone" width="520"]http://cdn4.wpbeginner.com/wp-content/uploads/2011/10/suggestions.gif saran pembaca via WPBeginner[/caption]

    Ketika desain baru diluncurkan, pengguna selalu memiliki saran. Mereka akan menyukai fitur-fitur tertentu, atau bahkan tidak menyuikainya. Berkomunikasilah dengan audiens Anda menggunakan survei atau polling Facebook. Lihat apa yang mereka inginkan, dan kemudian kerjakan.

    Apakah Anda juga memiliki daftar Anda sendiri ketika mengubah tema WordPress? Kami akan senang jika Anda mau berbagi di kolom komentar di bawah ini.


Jika Anda menyukai artikel ini, maka silakan berlangganan ke Channel YouTube kami. Anda juga dapat menemukan kami di Twitter dan Facebook.




*Artikel ini adalah salah satu artikel bertema wordpress yang disadur dari wpbeginner sebagai wujud kerjasama kami dengan wpbeginner. Artikel ini sudah mengalami perubahan tanpa merubah tujuan artikel asli. Untuk melihat artikel yang asli silahkan klik link ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Banyuwangi

Bagaimana asal-usul Banyuwangi? Kalau jawaban yang anda harapkan adalah rujukan sejarah, yang akan anda temui hanyalah rasa frustasi. Tak ada rujukan tertulis dalam laporan resmi Belanda (misalnya dari regent Banyuwangi ke gubernur jenderal di Batavia) atau catatan pribadi tentara Belanda atau tentara Inggris (yang juga pernah menduduki Banyuwangi).

Arti Cinta Sebenarnya

Jangan berkecil hati kalo kondisi ekonomi nggak sebagus teman kita. Jangan pula minder kalo tongkrongan kita kebetulan masuk kategori wayang golek di jajaran paling pinggir. Justru sebaliknya, kita harus bangga karena kita masih memiliki satu rasa, yakni   rasa suka . Rasa suka bisa mengalahkan logika, lho. Buktinya lihat deh film   Aladdin . Putri Jasmine bisa jatuh hati sama Aladdin yang Cuma pemuda miskin. Itu karena Putri Jasmine punya rasa suka kepada Aladdin yang nggak bisa dibendung oleh siapapun. Coba tengok film   Beauty and the Beast.   Betapa putri cantik busa runtuh dan luluh hatinya di hadapan sosok yang buruk rupa. Mungkin kamu protes karena contoh yang saya paparkan adalah cerita fiksi. Protes kamu saya terima. Tapi, sekarang lihat lingkungan sekitar kamu. Jadilah peneliti kecil – kecilan untuk memantau setiap pasangan suami – istri yang ada di kelurahanmu. Kemungkinannya sangat besar kalo ada seorang suami yang tampanganya kartu mati alias suka u...

Download Miradi Buat Kamu Designer Lingkungan

hai hai hai... jumpa lagi nih.. kali ini aku pengen nge- share software nih. sudah tau kan software Miradi buat apa? loh koq belum tau? Jadi, software ini digunakan untuk mendesain lingkungan. Nah buat kamu, iyaa kamu yang sekarang jadi kepala proyek pembangunan di bidang lingkungan software ini bakal berguna banget. Yakin deh.. Buat mahasiswa konservasi pasti tak jauh dari software ini *ya iya lah, emang bidangnya * Nah kadang sulit juga mendapatkanya kan? yang asistennya sulit ditemuin, yang nggak ada flashdisk lah, yang nggak ada waktu lah, yang bla bla bla dan bla.... Nah.. karena aku juga sempat mengalami kejadian seperti itu, aku gak mau dong, temen - temen yang lain mengalaminya juga. Nggak enak di sini loh *nunjuk hati* Untuk itu, mumpung kita kan orang baik, aku share nih. Ya biar dapat memudahkan temen - temen juga. Meski mungkin temen - temen mungkin punya software lain yang lebih canggih, nggak-papa dong kita share dikit dengan software yang lain hehehe *ups. Langsun...