Saudara pembaca, sudah hal mutlak kalau kesan pertama adalah yang mengawali interaksi dalam pergaulan. Kita dapat membuat diri kita sebagaimana yang kita inginkan. Jadi bagaimana kita membentuk kesan, tergantung apa yang Anda mau.

Saudara di mana pun Anda berada, bagaimana? Pada intinya, apa yang saya ungkapkan tadi merupakan langkah awal dalam berbicara di depan publik. Bukan sekadar berbicara di depan publik, tetapi juga berintraksi dengan siapa pun juga. Bagaimana, siap mencoba? Oke. Selamat mencoba, selamat mempraktikkan bagaimana kita bisa membuat diri kita percaya diri. Salam.
Dian Budiargo, Universitas Terbuka.
Berikut ada lima tips dalam menciptakan kesan pertama yang baik:
- Tunjukan percaya diri Anda. Iya dong, kalau kita berinteraksi dengan pihak lain, kalau sudah belum apa-apa sudah berbicara tidak menatap mata, hanya menunduk, kemudian seolah-olah kesannya itu bisa diperintah gitu ya, tidak ada percaya diri, maka Anda sudah kehilangan satu moment, gitu. Kehilangan satu point.
- Tunjukan bahwa Anda mempunyai power untuk mempengaruhi. Power bukan kekuasaan ya. Power itu bisa diwujudkan, bisa diimplementasikan dalam sikap. Misalnya dari sikap berdiri, nanti kita akan bahas untuk non-verbalnya. Itu pun bisa bicara soal power.
- Kemudian kita menunjukan ketulusan hati Anda bahwa Anda mau berinteraksi, Anda mau berkolaborasi dengan pihak lain. Jangan judes, jangan jutek, dan jangan senyum terus gitu ya, itu juga enggak boleh ya. Senyum pun juga ada aturannya, susah ya berkomunikasi ya. Oke.
- Lalu Mampu membangun kepercayaan audience. Apa artinya? Kalau kita lagi berbicara di depan umum, memberikan kuliah, presentasi, pidato, apapun bentuknya, kita harus meberikan kepercayaan kepada audience. Dalam artian memberi kesempatan audience untuk juga menyampaikan pendapatnya. Jadi kita itu enggak kesannya semaunya sendiri. Kemudian kita kesannya otoriter dan segala macam. Jadi memberi juga kesempatan dan kepercayaan kepada audience kita.
- Selanjutnya amati audience kita karena ternyata impresi itu bisa dikelola melalui dengan pengamatan kita terhadap audience.

Saudara di mana pun Anda berada, bagaimana? Pada intinya, apa yang saya ungkapkan tadi merupakan langkah awal dalam berbicara di depan publik. Bukan sekadar berbicara di depan publik, tetapi juga berintraksi dengan siapa pun juga. Bagaimana, siap mencoba? Oke. Selamat mencoba, selamat mempraktikkan bagaimana kita bisa membuat diri kita percaya diri. Salam.
Dian Budiargo, Universitas Terbuka.
Komentar
Posting Komentar