Setelah mengetahui pengertian public speaking, selanjutnya kami akan memberikan strategi public speaking. Nah, sekarang kita akan membahas lebih kepada topik mengenai strategi dalam mengelola public speaking. Apa saja strategi untuk menjadi seorang pembicara yang handal?

Satu, perlu perencanaan yang matang. Segala sesuatu harus direncanakan dahulu dengan baik kita mau berbicara apa sih, audience-nya siapa sih, kapan, dan kira-kira topik apa sih yang paling menarik untuk audience yang akan kita ajak bicara? Ya.
Yang kedua adalah latihan. Latihan sebagaimana saya ungkapkan di awal, bahwa public speaking sebagai seorang pembicara, speaker, itu bukan bakat. Itu bisa dipelajari. Sehingga dengan banyak latihan, mau enggak mau, saya jamin Anda bisa jadi seorang speaker yang handal.

Kemudian selanjutnya kita harus memahami audience kita. Kita tahu siapa nanti yang datang, siapa yang mendengarkan, kira-kira topiknya mereka butuhkan enggak ya, gitu ya. Karena salah satu contoh kalau mereka tidak membutuhkan topik kita, mereka tidur, mereka pergi meninggalkan, dan sebagainya.
Kemudian strategi yang lain adalah memperhatikan bahasa tubuh. Kenapa sih harus memperhatikan bahasa tubuh? Saya kasih contoh yang paling sederhana. Tatkala, ini dari ekspresi muka ya. Salah satu saja contoh yang nanti akan kita bahas pada kesempatan selanjutnya adalah mengenai non-verbal. Non-verbal ini salah satunya adalah bahasa tubuh. Salah satu yang saya ambil contoh di sini adalah ekspresi wajah.
Strategi berikutnya adalah kita berpikir positif. Jangan pernah kita berpikir negatif terhadap pihak lain. Dan negosiasi dengan yang namanya nervous, grogi. Serta evaluasi.
Dian Budiargo, Universitas Terbuka.
Strategi dalam public speaking

Satu, perlu perencanaan yang matang. Segala sesuatu harus direncanakan dahulu dengan baik kita mau berbicara apa sih, audience-nya siapa sih, kapan, dan kira-kira topik apa sih yang paling menarik untuk audience yang akan kita ajak bicara? Ya.
Yang kedua adalah latihan. Latihan sebagaimana saya ungkapkan di awal, bahwa public speaking sebagai seorang pembicara, speaker, itu bukan bakat. Itu bisa dipelajari. Sehingga dengan banyak latihan, mau enggak mau, saya jamin Anda bisa jadi seorang speaker yang handal.

Kemudian selanjutnya kita harus memahami audience kita. Kita tahu siapa nanti yang datang, siapa yang mendengarkan, kira-kira topiknya mereka butuhkan enggak ya, gitu ya. Karena salah satu contoh kalau mereka tidak membutuhkan topik kita, mereka tidur, mereka pergi meninggalkan, dan sebagainya.
Kemudian strategi yang lain adalah memperhatikan bahasa tubuh. Kenapa sih harus memperhatikan bahasa tubuh? Saya kasih contoh yang paling sederhana. Tatkala, ini dari ekspresi muka ya. Salah satu saja contoh yang nanti akan kita bahas pada kesempatan selanjutnya adalah mengenai non-verbal. Non-verbal ini salah satunya adalah bahasa tubuh. Salah satu yang saya ambil contoh di sini adalah ekspresi wajah.
Strategi berikutnya adalah kita berpikir positif. Jangan pernah kita berpikir negatif terhadap pihak lain. Dan negosiasi dengan yang namanya nervous, grogi. Serta evaluasi.
Dian Budiargo, Universitas Terbuka.
Komentar
Posting Komentar