Secara umum public speaking adalah cara atau seni berbicara di depan public. Mengapa disebut seni? Karena berbicara memerlukan suatu strategi, terlebih berbicara di depan publik. Strategi inilah yang dinamakan seni mengatur berbicara agar interaksi dan komunikasi terjadi dengan efektif dan sesuai dengan yang diharapkan.
Public speaking adalah area komunikasi, kemampuan kita untuk mendapatkan ide, kemudian menyampaikan, dan membujuk pihak lain dalam hal ini disebut audience.

Banyak orang merasa public speaking adalah hal yang menakutkan. Mereka merasa enggak ada yang mau disampaikan. Public speaking membuatku tampak bodoh di depan orang dan ada yang merasa saya orang yang tidak bisa menulis, saya berasal dari daerah yang berbeda. Dan yang paling penting biasanya orang merasa, aduh, saya nervous sekali dan saya lupa apa yang akan saya katakan sehingga saya merasa orang akan menelan saya.
Yang pertama adalah self confidence atau percaya diri. Kemudian selain percaya diri, harus diikuti dengan pengetahuan yang luas, khususnya mengenai apa yang akan disampaikan. Bicara secara jujur, penuh antusias, ada persiapan, pesan yang disesuaikan, dan kemampuan mendengarkan, serta beretika.

Yang perlu diketahui, 30 detik pertama adalah kunci keberhasilan Anda dalam membangun impresi audience. Mereka menjadi tertarik atau sebaliknya. Jadi kita harus berhati-hati, harus jeli melihat situasi, berbicara dengan penuh semangat, percaya diri, ambil bagian ke dalam audience untuk menyatu dengan mereka. Tentu saja ini hal mudah bila ada percaya diri yang baik. Tujuannya apa? Menginformasikan, mempengaruhi, dan juga menghibur.
Keahlian berbicara di depan publik sangat penting dalam kehidupan kita karena dapat meningkatkan reputasi, mengangkat rasa percaya diri, dan membuka banyak kesempatan yang tak terhitung.
Dan yang paling penting untuk Anda ketahui, bahwa berbicara di depan publik bukannlah bakat tetapi sesuatu yang bisa dipelajari. Berbicara di mana pun kita bisa dengan teman, dengan orangtua atau siapa saja. Namun berbicara di depan publik tentu saja berbeda.
Nah, apa perbedaan dan persamaannya? Kita awali dengan persamaanya. Satu, sama-sama berdasarkan logika berpikir. Iya kan? Kalau kita ngobrol dengan teman atau dengan siapa pun tentu saja kita enggak hanya memakai emosi kan ya? Pasti ada logika yang menyertai. Kemudian dibuat berdasarkan kebutuhan lawan bicara kita. Ya pasti kalau kita berbicara kemudian ketemu orang, kita akan berbicara pasti yang sesuai, yang nyambung gitu yah. Enggak mungkin kita akan berbicara hal lain yang orang itu tidak mengerti. Kemudian bercerita untuk memberikan dampak yang maksimal.
Apa yang dimaksud dengan dampak maksimal? Kalau kita berbicara biasa dengan teman atau segala macam, pasti secara tidak langsung kita punya tujuan. Entah itu tujuannya untuk mempengaruhi, sekadar menghibur, atau hanya chit-chat istilahnya ya. Tetapi semuanya perlu ada dampak, ada effect, atau ada akibat. Dan yang terakhir kita harus bisa mengadopsi pendapat audience. Karena kalau tidak, pendapat audience di sini yang saya maksud adalah pendapat lawan bicara kita.
Nah, kalau dengan publik speaking. Bedanya apa sih ngobrol biasa dengan public speaking? Public speaking itu lebih terstruktur, ada pembukaan, ada isi, dan ada penutup. Lebih terstruktur. Kita enggak mungkin kan kalau public speaking berbicara di depan umum kemudian seenaknya saja kita berbicara. Kemudia yang kedua perbedaanya, kalau public speaking kita memerlukan bahasa yang lebih formal. Formal di sini dalam pengertian bukan berarti yang serius-serius ya. Tetapi lebih kepada bahasa yang disesuaikan dengan mayoritas audience kita siapa sih yang hadir gitu. Kalau misalnya yang hadir itu kalangan ABG, maka mau tidak mau kita menggunakan bahasa formal gaya ABG. Tapi kalau yang datang adalah mereka-mereka eksekutif misalnya, maka yang terjadi adalah kita harus menggunakan bahasa yang sesuai.

Dan kemudian memerlukan metode yang berbeda untuk penyampaiannya. Kenapa metode berbeda? Public speaking itu macam-macam ada yang bisa tatap muka, kemudian ada yang bisa kita menyatakan atau mengemukakan sesuatu melalui media. Sehingga metodenya ada yang langsung, ada yang melalui media.
Dengan berlatih, saya yakin Anda kapan pun diminta, Anda akan siap.
Dian Budiargo, Universitas Terbuka
Pengertian public speaking
Public speaking adalah area komunikasi, kemampuan kita untuk mendapatkan ide, kemudian menyampaikan, dan membujuk pihak lain dalam hal ini disebut audience.

Banyak orang merasa public speaking adalah hal yang menakutkan. Mereka merasa enggak ada yang mau disampaikan. Public speaking membuatku tampak bodoh di depan orang dan ada yang merasa saya orang yang tidak bisa menulis, saya berasal dari daerah yang berbeda. Dan yang paling penting biasanya orang merasa, aduh, saya nervous sekali dan saya lupa apa yang akan saya katakan sehingga saya merasa orang akan menelan saya.
Bagaimana menjadi pembicara yang hebat?
Yang pertama adalah self confidence atau percaya diri. Kemudian selain percaya diri, harus diikuti dengan pengetahuan yang luas, khususnya mengenai apa yang akan disampaikan. Bicara secara jujur, penuh antusias, ada persiapan, pesan yang disesuaikan, dan kemampuan mendengarkan, serta beretika.

Yang perlu diketahui, 30 detik pertama adalah kunci keberhasilan Anda dalam membangun impresi audience. Mereka menjadi tertarik atau sebaliknya. Jadi kita harus berhati-hati, harus jeli melihat situasi, berbicara dengan penuh semangat, percaya diri, ambil bagian ke dalam audience untuk menyatu dengan mereka. Tentu saja ini hal mudah bila ada percaya diri yang baik. Tujuannya apa? Menginformasikan, mempengaruhi, dan juga menghibur.
Apa sih pentingnya public speaking bagi kehidupan kita?
Keahlian berbicara di depan publik sangat penting dalam kehidupan kita karena dapat meningkatkan reputasi, mengangkat rasa percaya diri, dan membuka banyak kesempatan yang tak terhitung.
Dan yang paling penting untuk Anda ketahui, bahwa berbicara di depan publik bukannlah bakat tetapi sesuatu yang bisa dipelajari. Berbicara di mana pun kita bisa dengan teman, dengan orangtua atau siapa saja. Namun berbicara di depan publik tentu saja berbeda.
Perbedaan ngobrol dengan public speaking
Nah, apa perbedaan dan persamaannya? Kita awali dengan persamaanya. Satu, sama-sama berdasarkan logika berpikir. Iya kan? Kalau kita ngobrol dengan teman atau dengan siapa pun tentu saja kita enggak hanya memakai emosi kan ya? Pasti ada logika yang menyertai. Kemudian dibuat berdasarkan kebutuhan lawan bicara kita. Ya pasti kalau kita berbicara kemudian ketemu orang, kita akan berbicara pasti yang sesuai, yang nyambung gitu yah. Enggak mungkin kita akan berbicara hal lain yang orang itu tidak mengerti. Kemudian bercerita untuk memberikan dampak yang maksimal.
Apa yang dimaksud dengan dampak maksimal? Kalau kita berbicara biasa dengan teman atau segala macam, pasti secara tidak langsung kita punya tujuan. Entah itu tujuannya untuk mempengaruhi, sekadar menghibur, atau hanya chit-chat istilahnya ya. Tetapi semuanya perlu ada dampak, ada effect, atau ada akibat. Dan yang terakhir kita harus bisa mengadopsi pendapat audience. Karena kalau tidak, pendapat audience di sini yang saya maksud adalah pendapat lawan bicara kita.
Nah, kalau dengan publik speaking. Bedanya apa sih ngobrol biasa dengan public speaking? Public speaking itu lebih terstruktur, ada pembukaan, ada isi, dan ada penutup. Lebih terstruktur. Kita enggak mungkin kan kalau public speaking berbicara di depan umum kemudian seenaknya saja kita berbicara. Kemudia yang kedua perbedaanya, kalau public speaking kita memerlukan bahasa yang lebih formal. Formal di sini dalam pengertian bukan berarti yang serius-serius ya. Tetapi lebih kepada bahasa yang disesuaikan dengan mayoritas audience kita siapa sih yang hadir gitu. Kalau misalnya yang hadir itu kalangan ABG, maka mau tidak mau kita menggunakan bahasa formal gaya ABG. Tapi kalau yang datang adalah mereka-mereka eksekutif misalnya, maka yang terjadi adalah kita harus menggunakan bahasa yang sesuai.

Dan kemudian memerlukan metode yang berbeda untuk penyampaiannya. Kenapa metode berbeda? Public speaking itu macam-macam ada yang bisa tatap muka, kemudian ada yang bisa kita menyatakan atau mengemukakan sesuatu melalui media. Sehingga metodenya ada yang langsung, ada yang melalui media.
Dengan berlatih, saya yakin Anda kapan pun diminta, Anda akan siap.
Dian Budiargo, Universitas Terbuka
[…] mengetahui pengertian public speaking, selanjutnya kami akan memberikan strategi public speaking. Nah, sekarang kita akan […]
BalasHapusMau tanya lalu apa bedanya / perbedaan dari:
BalasHapus-lawan bicara
-audience
-khalayak
-massa
Jadi, "Lawan bicara" tidak ada pengertiannya di KBBI, namun sepertinya "kawan bicara" cenderung hanya mendengarkan sedangkan dengan "lawan bicara" terjadi percakapan dua belah pihak. Kemudian audience dan khayalak sebenarnya sama yang artinya adalah sejumlah orang yang memiliki minat sama terhadap suatu kegemaran/ persoalan tertentu tanpa harus mempunyai pendapat yang sama, dan menghendaki pemecahan masalah tanpa adanya pengalaman untuk itu. (Wikipedia). Sedangkan massa menurut kbbi adalah sekumpulan orang yang banyak sekali (berkumpul di suatu tempat atau tersebar). Ada yg kurang paham kak?
BalasHapus