Langsung ke konten utama

3 Hal yang Mempresentasikan Pilihan Etis Bagi Pembicara dan Pendengar

Nah, untuk menjawab semua itu, ada tiga hal yang merepresentasikan pilihan etis bagi pembicara dan pendengar dari Elspeth Tilley, seorang ahli etika komunikasi publik dari Massey University. Satu, adalah intend.


Menurut Tile, hal pertama yang harus diperhatikan dari kedua belah pihak adalah kemauan untuk memberikan intensi atau ethical intention. Artinya, keduanya secara sadar memberi dan menerima apa yang akan dibicarakan. Bagi pembicara, harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik serta menceritakan dengan benar. Nah, bagi pendengar, kita harus open mind atau membuka diri secara intens, mendengarkan pembicara menyampaikan pendapat, pendapatnya, tanpa memberikan justifikasi terlebih dahulu.




[caption id="" align="aligncenter" width="620"]Elspeth Tilley Elspeth Tilley via stuff.co.nz[/caption]


Yang kedua adalah means. Means adalah alat atau perilaku di saat kita mempresentasikan suatu materi. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah cara kita menyampaikan suatu maksud. Banyak cara bisa dipilih untuk menyampaikan pesan yang kita bawa.


Cara ini memberi arti yang cukup penting dari suatu pembicaraan. Gaya atau cara Anda membawakan suatu pesan, baik itu dari sisi gaya bicara, gaya bahasa tubuh, ataupun media yang kita gunakan, memberi nilai tambah atau sebaliknya dalam proses public speaking.


Dan yang terakhir adalah ends atau tujuan. Tentu saja akhir dari suatu pembicaraan bisa berakhir baik, sedang, atau tidak menyenangkan. Nah, jadi hasil dari suatu presentasi, apa pun bentuknya, idealnya apabila kedua belah pihak merasa terpenuhi tujuannya.




[caption id="attachment_6760" align="aligncenter" width="700"]akhir pembicaraan yang baik akhir pembicaraan yang baik[/caption]


Berkaitan dengan etiket, ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri sebelum memulai presentasi, “Sudahkah saya memahami tata cara yang berlaku terhadap pihak lain dan bersikap sesuai norma yang ada?” Yang kedua, “Apakah setiap perilaku harus didasarkan pada etiket?” Nah, Saudara, bagaimana? Semoga kita semua sudah memahami dengan baik perlunya etiket dalam pergaulan sehari-hari dan khususnya dalam public speaking.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Banyuwangi

Bagaimana asal-usul Banyuwangi? Kalau jawaban yang anda harapkan adalah rujukan sejarah, yang akan anda temui hanyalah rasa frustasi. Tak ada rujukan tertulis dalam laporan resmi Belanda (misalnya dari regent Banyuwangi ke gubernur jenderal di Batavia) atau catatan pribadi tentara Belanda atau tentara Inggris (yang juga pernah menduduki Banyuwangi).

Arti Cinta Sebenarnya

Jangan berkecil hati kalo kondisi ekonomi nggak sebagus teman kita. Jangan pula minder kalo tongkrongan kita kebetulan masuk kategori wayang golek di jajaran paling pinggir. Justru sebaliknya, kita harus bangga karena kita masih memiliki satu rasa, yakni   rasa suka . Rasa suka bisa mengalahkan logika, lho. Buktinya lihat deh film   Aladdin . Putri Jasmine bisa jatuh hati sama Aladdin yang Cuma pemuda miskin. Itu karena Putri Jasmine punya rasa suka kepada Aladdin yang nggak bisa dibendung oleh siapapun. Coba tengok film   Beauty and the Beast.   Betapa putri cantik busa runtuh dan luluh hatinya di hadapan sosok yang buruk rupa. Mungkin kamu protes karena contoh yang saya paparkan adalah cerita fiksi. Protes kamu saya terima. Tapi, sekarang lihat lingkungan sekitar kamu. Jadilah peneliti kecil – kecilan untuk memantau setiap pasangan suami – istri yang ada di kelurahanmu. Kemungkinannya sangat besar kalo ada seorang suami yang tampanganya kartu mati alias suka u...

Download Miradi Buat Kamu Designer Lingkungan

hai hai hai... jumpa lagi nih.. kali ini aku pengen nge- share software nih. sudah tau kan software Miradi buat apa? loh koq belum tau? Jadi, software ini digunakan untuk mendesain lingkungan. Nah buat kamu, iyaa kamu yang sekarang jadi kepala proyek pembangunan di bidang lingkungan software ini bakal berguna banget. Yakin deh.. Buat mahasiswa konservasi pasti tak jauh dari software ini *ya iya lah, emang bidangnya * Nah kadang sulit juga mendapatkanya kan? yang asistennya sulit ditemuin, yang nggak ada flashdisk lah, yang nggak ada waktu lah, yang bla bla bla dan bla.... Nah.. karena aku juga sempat mengalami kejadian seperti itu, aku gak mau dong, temen - temen yang lain mengalaminya juga. Nggak enak di sini loh *nunjuk hati* Untuk itu, mumpung kita kan orang baik, aku share nih. Ya biar dapat memudahkan temen - temen juga. Meski mungkin temen - temen mungkin punya software lain yang lebih canggih, nggak-papa dong kita share dikit dengan software yang lain hehehe *ups. Langsun...