Yang pernah melewati jalur gunung gede – Pangrango via jalur Cibodas pasti setidaknya pernah melihat sebuah pos kandang badak – yang lebih tepatnya sih sebuah rumah – berada disana. Letaknya tidak jauh dari dengan letak mata air.
Nah sob, ada cerita tersendiri loh dari pembangunannya yang tidak kunjung selesai itu.
Jadi, untuk menyelasaikan pembuatannya itu, pihak Taman Nasional lalu mendatangkan beberapa pekerja untuk melanjutkan pembangunan pos yang terbengkalai itu. Para pekerja itu kebanyakan didatangkan dari daerah Jawa Barat. Selama beberapa saat, semua pekerjaan berlangsung dengan lancar dan baik-baik saja. Dan mereka pun tidak melanjutkan pekerjaan hingga malam. Mereka juga mendapatkan jatah pulang, pada hari sabtu dan minggu.
Lalu, beberapa saat setelahnya, hampir tiap malam, mereka didatangi oleh seseorang dan menanyakan tentang izin pendakian mereka / simaksi. Melihat seragam yang dikenakan, para tukang itu tentu saja berpikir bahwa itu adalah petugas taman nasional, dan sepertinya ia belum tahu tentang pekerjaan yang sedang mereka lakukan. “Kami bekerja disini pak, pekerjaan ini resmi dan dapat izin dari taman nasional,” jawab salah seorang dari mereka.
Mendapat jawaban seperti itu, petugas itu hanya terdiam, lalu balik badan dan menjauh dari mereka.
Namun, sang petugas selalu datang setiap malam, dan menanyakan hal yang sama. Berulang, selama seminggu itu.
Sabtu pun datang, dan mereka pun memanfaatkannya untuk pulang ke rumah. Di pos pendaftaran, yang ada di Cibodas, mereka lalu pamit kepada beberapa petugas disana. Salah satu dari mereka kemudian mempertanyakan soal petugas yang mendatangi mereka tiap malam. Petugas disana pun saling berpandangan. Jawabannya pun mengagetkan mereka, “tidak pernah ada petugas ke atas kang, selama seminggu ini.” Dan setelahnya, para pekerja itu tidak pernah kembali lagi, menyelesaikan pembangunan di pos yang ada di Kandang Badak.
Yah itulah sedikit cerita dari salah seorang petugas Taman Nasional, ketika kami berbagi secangkir kopi seminggu yang lalu.
Credit: Urban Hikers
Nah sob, ada cerita tersendiri loh dari pembangunannya yang tidak kunjung selesai itu.
Jadi, untuk menyelasaikan pembuatannya itu, pihak Taman Nasional lalu mendatangkan beberapa pekerja untuk melanjutkan pembangunan pos yang terbengkalai itu. Para pekerja itu kebanyakan didatangkan dari daerah Jawa Barat. Selama beberapa saat, semua pekerjaan berlangsung dengan lancar dan baik-baik saja. Dan mereka pun tidak melanjutkan pekerjaan hingga malam. Mereka juga mendapatkan jatah pulang, pada hari sabtu dan minggu.
Lalu, beberapa saat setelahnya, hampir tiap malam, mereka didatangi oleh seseorang dan menanyakan tentang izin pendakian mereka / simaksi. Melihat seragam yang dikenakan, para tukang itu tentu saja berpikir bahwa itu adalah petugas taman nasional, dan sepertinya ia belum tahu tentang pekerjaan yang sedang mereka lakukan. “Kami bekerja disini pak, pekerjaan ini resmi dan dapat izin dari taman nasional,” jawab salah seorang dari mereka.
Mendapat jawaban seperti itu, petugas itu hanya terdiam, lalu balik badan dan menjauh dari mereka.
Lanjut Baca: Misteri dari Pos Kandang Badak Gn. Pangrango
Namun, sang petugas selalu datang setiap malam, dan menanyakan hal yang sama. Berulang, selama seminggu itu.
Sabtu pun datang, dan mereka pun memanfaatkannya untuk pulang ke rumah. Di pos pendaftaran, yang ada di Cibodas, mereka lalu pamit kepada beberapa petugas disana. Salah satu dari mereka kemudian mempertanyakan soal petugas yang mendatangi mereka tiap malam. Petugas disana pun saling berpandangan. Jawabannya pun mengagetkan mereka, “tidak pernah ada petugas ke atas kang, selama seminggu ini.” Dan setelahnya, para pekerja itu tidak pernah kembali lagi, menyelesaikan pembangunan di pos yang ada di Kandang Badak.
Yah itulah sedikit cerita dari salah seorang petugas Taman Nasional, ketika kami berbagi secangkir kopi seminggu yang lalu.
Credit: Urban Hikers
Komentar
Posting Komentar