Langsung ke konten utama

Nikmati Cinta Tanpa Rasa Bersalah

Menikmati tapi tanpa rasa bersalah? lha memangnya menikmati itu ada juga yang dengan rasa bersalah ya? Hmm begini masbro.. mencintai itu memang anugerah. Cinta itu indah dan layak untuk dimiliki. Karena siapa saja yang ngga punya cinta, berarti ia tidak mencintai (eh gimana sih? Bener kan? Hehehe 😀). Iya, maksudku kalo kita ngga punya rasa cinta dijamin ngga bisa menikmati keindahan cinta, gitu lho.

Biasanya timbul rasa bersalah


Yang jadi masalah, kita kudu mencintai tanpa rasa bersalah. Unik emang menurutku. Karena sering kali diantara kita merasa bahwa apa yang kita lakukan untuk mencintai seseorang itu justru dihinggapi dengan rasa bersalah. Bisa jadi dengan mengutuk diri sendiri, contohnya “Kenapa sih aku ngga bisa mencintai dia? Dia kan cantik, semlohay, baik hati lagi.” Atau, “kenapa sih aku ko ngga suka sama cowok ganteng, sudah keren, sopan, sholeh lagi” (buat temen cewek yaa). MasyaAllah, pede banget 🙅.

Bisa juga menghukum diri sendiri dengan kata-kata, “kenapa aku ditakdirkan rupa kaya gini (maaf, jelek maksudnya). Kalau orang gambar wajahnya aja bertebaran di sampul majalah dengan tampang cool, kok aku merasa cukup senang hanya jadi bintang iklan kaos caleg. Yang membuat banyak orang nggak suka sama aku. Padahal aku punya se-keranjang cinta untuk bisa dibagikan kepada pujaan hati. Tapi aku ragu, apakah ia mau menerimaku?” Misalnya...

Nikmati saja cintamu tanpa ada rasa bersalah!


Sahabat, yang namanya jatuh cinta itu nggak dilarang kok. Meski nggak perlu orang yang kita cintai mencintai kita juga. Memang agak-agak sakit sih kalo orang yang kita cintai dekat dengan kita. Kita setengah mati mencintainya, eh, dia malah setengah hidup menolaknya. Itu kan nggak klop namanya. Siapa yang bermasalah? Ya dua-duanya. Pertama, orang yang mencintai merasa bertepuk sebelah tangan, dan tentunya kecewa begitu tahu rasa cintanya tak terbalas. Kedua, orang yang menolak juga kecewa, karena kok bisa-bisanya dicintai sama orang yang tak dicintainya. Ups kesindir yaa? Hehe yaa maaf 😇.

Jadi, kalo udah jatuh cinta, nikmati saja tanpa rasa bersalah. Caranya gimana? Mmm pasti kamu sudah baca kan ulasanku yang tentang ketika kita jatuh cinta, jangan keburu geer dan tergesa untuk ungkapkan cinta. Itu bisa berbahaya bagi yang belum bisa menerima beban kecewa.

Coba aku tanya, andai kamu suka sama seleb, terus kamu cinta sama tuh seleb, dan kamu sayang dia, ya’apa kudu berbalas? Nggak juga kan? Menurutku sih. Kenapa? Gini, mungkin kamu cinta sama Chelsea Islan? Terus kebetulan ketemu lalu diajak makan. Wuih girang dong. Tapi sejauh ini, pernah nggak nge-bayangin supaya dia jadi kekasihmu? Mungkin sebagian dengan pede-nya menganggukkan kepala sebagai jawaban tadi, tapi sangat bisa yang lain malah menjawab, mimpi kalee.. 😝

Waktu sekolah, aku juga punya rasa cinta kepada gadis beda sekolah, tapi karena aku tak berani mengungkapkannya, aku cukup jadikan ia sebagai “objek” kreatifitas dalam puisi ataupun lagu. Selama beberapa tahun Cuma memendamnya dalam hati rasa cinta sama gadis itu. Aku hanya bisa cerita kepada temen sekalas dan dia sendiri ngga pernah tahu kalau sedang dicintai sama aku. Ajaib!. Di sini aku merasa mencintai tanpa rasa bersalah. Menikmatinya dan menerjemahkannya dalam kata-kata. Aku merasa sah-sah saja dalam mencintai meski dia sama sekali nggak tahu. *mengheningkan cipta, mulai*

Tapi.... setelah aku nekat menyatakan cinta, barulah muncul masalah. Salah satunya ya, rasa bersalah diantara kami. Ternyata eh dia menganggap hubungan kami sekedar teman biasa. Ia tidak bisa menerima cintaku dengan berbagai alasan. Rasanya langit seakan runtuh menimpaku (karena sudah terlanjur mencintainya sepenuh hati). Aku merasa bersalah karena begitu besar mencintainya (padahal dulu asyik-asyik aja tuh saat belum diungkapkan perasaan cinta itu). Dia juga (mungkin) merasa bersalah karena telah menolak cintaku dengan begitu lembutnya. Ahh kenangan lama bangkit kembali deh... *ambulans toloong*

Sobat, yang namanya jatuh cinta itu nggak dilarang kok. Meski nggak perlu orang yang kita cintai mencintai kita juga.



So, just enjoy your love with quietly. Wait until time comes. A time when we are able to withstand the risk and be ready to face the fact. Biarkan ia tumbuh subur dulu. Kalau pun kemudian harus kecewa, ya itu resiko. Tapi minimal, kita pernah mencintai seseorang yang bisa memekarkan kuncup di hati kita dan membuat kita jadi kreatif tanpa rasa bersalah sedikitpun.

“Dan biarkan aku jadi pemujamu jangan pernah hiraukan perasaan hatiku”. Nah kaya gini nih, ngga putus asa apalagi guling-guling patah arang. Masih banyak kok orang yang sebenarnya mencintai dan tak peduli dengan dibalas cintanya dari orang yang dicintainya. Ini persepsiku sih, karena ngambil sebagian lirik lagu di atas. Mas Eross pasti punya maksud lain dengan menuliskan lagu tersebut.
Banyak orang sekedar "cinta sepihak" dan memendamnya dalam hati. Tapi, ternyata aman - aman saja kok. Jelas, ia tidaj merasa bersalah, Baik kepada dirinya maupun kepada orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul Banyuwangi

Bagaimana asal-usul Banyuwangi? Kalau jawaban yang anda harapkan adalah rujukan sejarah, yang akan anda temui hanyalah rasa frustasi. Tak ada rujukan tertulis dalam laporan resmi Belanda (misalnya dari regent Banyuwangi ke gubernur jenderal di Batavia) atau catatan pribadi tentara Belanda atau tentara Inggris (yang juga pernah menduduki Banyuwangi).

Arti Cinta Sebenarnya

Jangan berkecil hati kalo kondisi ekonomi nggak sebagus teman kita. Jangan pula minder kalo tongkrongan kita kebetulan masuk kategori wayang golek di jajaran paling pinggir. Justru sebaliknya, kita harus bangga karena kita masih memiliki satu rasa, yakni   rasa suka . Rasa suka bisa mengalahkan logika, lho. Buktinya lihat deh film   Aladdin . Putri Jasmine bisa jatuh hati sama Aladdin yang Cuma pemuda miskin. Itu karena Putri Jasmine punya rasa suka kepada Aladdin yang nggak bisa dibendung oleh siapapun. Coba tengok film   Beauty and the Beast.   Betapa putri cantik busa runtuh dan luluh hatinya di hadapan sosok yang buruk rupa. Mungkin kamu protes karena contoh yang saya paparkan adalah cerita fiksi. Protes kamu saya terima. Tapi, sekarang lihat lingkungan sekitar kamu. Jadilah peneliti kecil – kecilan untuk memantau setiap pasangan suami – istri yang ada di kelurahanmu. Kemungkinannya sangat besar kalo ada seorang suami yang tampanganya kartu mati alias suka u...

Download Miradi Buat Kamu Designer Lingkungan

hai hai hai... jumpa lagi nih.. kali ini aku pengen nge- share software nih. sudah tau kan software Miradi buat apa? loh koq belum tau? Jadi, software ini digunakan untuk mendesain lingkungan. Nah buat kamu, iyaa kamu yang sekarang jadi kepala proyek pembangunan di bidang lingkungan software ini bakal berguna banget. Yakin deh.. Buat mahasiswa konservasi pasti tak jauh dari software ini *ya iya lah, emang bidangnya * Nah kadang sulit juga mendapatkanya kan? yang asistennya sulit ditemuin, yang nggak ada flashdisk lah, yang nggak ada waktu lah, yang bla bla bla dan bla.... Nah.. karena aku juga sempat mengalami kejadian seperti itu, aku gak mau dong, temen - temen yang lain mengalaminya juga. Nggak enak di sini loh *nunjuk hati* Untuk itu, mumpung kita kan orang baik, aku share nih. Ya biar dapat memudahkan temen - temen juga. Meski mungkin temen - temen mungkin punya software lain yang lebih canggih, nggak-papa dong kita share dikit dengan software yang lain hehehe *ups. Langsun...