Hujan turun pelan, memeluk bumi yang lelah.
Langit menangis, tapi kita tetap bertahan.
Desember selalu bicara tentang akhir,
tentang resolusi yang hilang di tengah pasir,
tentang mimpi yang belum tercapai, langkah yang terasa berat,
tentang detik-detik yang membuat kita bertanya:
"Apa aku sudah cukup?"
Tapi bukankah Januari sudah kita lalui?
Bukankah langkah kecil juga berarti?
Tak perlu buru-buru merasa sempurna,
kadang luka perlu waktu untuk reda.
Jalani saja, beri ruang untuk bernapas—
hati ini kuat, meski pelan terasa lepas.
Desember, tak mengapa,
jika hujan masih turun tanpa tanda reda,
jika kita masih mencari arti, masih merasa kosong.
Kita ini manusia, bukan mesin rasa.
Semua butuh waktu, biarkan saja.
Desember, tak mengapa,
jika belum sampai ke puncak yang dicita,
jika masih ada sesak dalam dada.
Langkah kecil ini, sudah luar biasa.
Jangan lupa, kamu tak harus sempurna.
Bulan ini bukan tentang siapa yang menang,
tapi tentang perjalanan yang penuh tenang.
Kita semua punya musim untuk merasa,
dan tak apa jika hari ini hanya untuk jeda.
Semua punya waktunya—
untuk terpuruk, kehilangan, bahagia.
Jadi jangan memaksa senyum palsu.
Hatimu berhak untuk waktu yang jujur itu.
Dan saat Januari kembali memanggil,
kita akan siap, meski perlahan berjalan.
Desember, terima kasih sudah mengajarkan,
bahwa semua proses punya keindahan.
Komentar
Posting Komentar